Ikan Betok / Betik / Papuyu / Puyu

 yaitu nama sejenis ikan yang umumnya hidup liar di perairan tawar Ikan Betok / Betik / Papuyu / PuyuBetok yaitu nama sejenis ikan yang umumnya hidup liar di perairan tawar. Ikan ini juga dikenal dengan beberapa nama lain menyerupai bethok atau bethik (Jw.), puyu (Mly.) atau pepuyu (bahasa Banjar). Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai climbing gouramy atau climbing perch, merujuk pada kemampuannya memanjat ke daratan. Nama ilmiahnya yaitu Anabas testudineus (Bloch, 1792).

Pemerian

 yaitu nama sejenis ikan yang umumnya hidup liar di perairan tawar Ikan Betok / Betik / Papuyu / Puyu

Ikan yang umumnya berukuran kecil, panjang hingga sekitar 25 cm, namun kebanyakan lebih kecil. Berkepala besar dan bersisik keras kaku.

Sisi atas tubuh (dorsal) gelap kehitaman agak kecoklatan atau kehijauan. Sisi samping (lateral) kekuningan, terutama di sebelah bawah, dengan garis-garis gelap melintang yang samar dan tak beraturan. Sebuah bintik hitam (kadang-kadang tak terang kelihatan) terdapat di ujung belakang tutup insang.

Sisi belakang tutup insang bergerigi tajam menyerupai duri.

Kebiasaan dan penyebaran

 yaitu nama sejenis ikan yang umumnya hidup liar di perairan tawar Ikan Betok / Betik / Papuyu / Puyu

Betok umumnya ditemukan di rawa-rawa, sawah, sungai kecil dan parit-parit, juga pada kolam-kolam yang menerima air banjir atau berhubungan dengan saluran air terbuka.

Ikan ini memangsa aneka serangga dan hewan-hewan air yang berukuran kecil. Betok jarang dipelihara orang, dan lebih sering ditangkap sebagai ikan liar.

Dalam keadaan normal, sebagaimana ikan umumnya, betok bernapas dalam air dengan insang. Akan tetapi menyerupai ikan gabus dan lele, betok juga memiliki kemampuan untuk mengambil oksigen pribadi dari udara. Ikan ini memiliki organ labirin (labyrinth organ) di kepalanya, yang memungkinkan hal itu. Alat ini sangat berguna manakala ikan mengalami kekeringan dan harus berpindah ke kawasan lain yang masih berair. Betok bisa merayap naik dan berjalan di daratan dengan menggunakan tutup insang yang sanggup dimekarkan, dan berlaku sebagai semacam ‘kaki depan’. Namun tentu saja ikan ini tidak sanggup terlalu lama bertahan di daratan, dan harus menerima air dalam beberapa jam atau ia akan mati.

Ikan ini menyebar luas, mulai dari India, Tiongkok hingga Asia Tenggara dan Kepulauan Nusantara di sebelah barat Garis Wallace.

Cara menerima ikan ini pada kebanyakan kawasan dengan dipancing berumpan cacing, akan tetapi ada juga dengan menggunakan jangkrik, cilung (ulat bambu). Di Borneo Tengah dan Banjarmasin, penduduk setempat mempunya cara tersendiri, yaitu dengan mencampur telur semut (kroto) dengan getah karet dan dimasak dengan cara dikukus. Selain untuk ikan betok, umpan ini juga sanggup sebagai umpan ikan seluang.

Masakan

Masyarakat Banjar dan pesisir Borneo Tengah memiliki hidangan khas dari ikan betok (papuyu dalam bahasa setempat). Papuyu bakar terkenal sebagai makanan yang enak dari kawasan Banjarmasin. Dikenal pula wadi papuyu, ikan betok yang dibuang sisik, jerohan, dan insangnya dan difermentasi dengan tunjangan garam dalam wadah beling, stoples plastik, ember plastik yang ada tutup, dan lain-lain. Wadi papuyu dimasak sesuai selera, digoreng atau disayur.

Belum ada Komentar untuk "Ikan Betok / Betik / Papuyu / Puyu"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel