Asal Seruan Mahluk Mitologi Kuda Bersayap Pegasus
Information Creative Republic of Indonesia - Siapa yang tidak kenal Pegasus, kuda putih bersayap yang kini eksis di cerita-cerita fantasi. Pegasus yaitu kuda yang terkenal dari kisahnya di cerita-cerita Yunani kuno, dan kini dipakai untuk menyebut semua jenis kuda terbang, kebanyakan orang mungkin akan menganggap bahwa Pegasus hanyalah makhluk yang ada didunia karangan saja, namun bagaimana jadinya jikalau ia benar-benar ada.
Dalam dongeng Yunani kuno dikatakan bahwa Pegasus yaitu putra fana Medusa dan Posaidon, ilahi laut. Medusa kemudian dikutuk oleh Athena setelah diperkosa oleh Posaidon dikuilnya dan kemudian dikutuk menjadi Gorgon. Pegasus dan Chrysaor saudaranya diceritakan lahir dari darah Medusa, dikala kepala Medusa dipenggal oleh Perseus.
Sebuah versi yang lebih rinci dari mitos memberikan bahwa dua dari mereka lahir saat darah Medusa dicampur dengan busa laut. Mitos memberikan bahwa Pegasus lahir sebagai kuda bersayap alasannya ialah ayahnya Posaidon memiliki bentuk kuda saat merayu Medusa. Ketika Pegasus lahir, sebuah guntur besar dengan kilat menembus langit, sehingga inilah yang dijadikan dasar korelasi antara Pegasus dan langit.
Bertanya apakah pegasus itu nyata, sama saja mirip bertanya apakah bumi ini kotak, jawabanya sudah terang dan tidak mampu diingkari. Namun Jika bertanya apakah pegasus itu ada, mirip bertanya apakah di Mars ada kehidupan, jawabanya sudah sangat berat berkata tidak, namun banyak keraguan lagi yang meyakinkan kita untuk berkata iya. Selalu ada pikiran fantasi yang menjadi misteri dunia ini, itu alasannya ialah fantasi ada alasannya ialah insan menginginkanya, namun jangan lupakan juga bahwa tidak ada asap jikalau tidak ada api.
Pegasus yaitu kuda jantan berwarna putih yang diceritakan dalam kisah Yunani kuno sebagai putra Posaidon dan Medusa, namanya berasal dari bahasa Yunani(Πήγασος; Pégasos) “pegai” yang berarti sumur/ mata air, atau “pihassas” yang berarti petir, atau juga mampu dihubungkan dengan “sesuatu yang bercahaya” dan gagasan perihal “melompat keluar”. Kebanyakan dari kalian yang mencari artikel ini pasti sudah tahu sajarah dan kisah Pegasus, namun bagi kalian yang belum tahu saya akan menceritakan sedikit pada kalian.
Kelahiran Pegasus
Dalam dongeng Yunani kuno dikatakan bahwa Pegasus yaitu putra fana Medusa dan Posaidon, ilahi laut. Medusa kemudian dikutuk oleh Athena setelah diperkosa oleh Posaidon dikuilnya dan kemudian dikutuk menjadi Gorgon. Pegasus dan Chrysaor saudaranya diceritakan lahir dari darah Medusa, dikala kepala Medusa dipenggal oleh Perseus.
Sebuah versi yang lebih rinci dari mitos memberikan bahwa dua dari mereka lahir saat darah Medusa dicampur dengan busa laut. Mitos memberikan bahwa Pegasus lahir sebagai kuda bersayap alasannya ialah ayahnya Posaidon memiliki bentuk kuda saat merayu Medusa. Ketika Pegasus lahir, sebuah guntur besar dengan kilat menembus langit, sehingga inilah yang dijadikan dasar korelasi antara Pegasus dan langit.
Tapi versi yang paling umum dari mitos perihal Pegasus memberikan bahwa dewi Athena menjinakkan kuda bersayap dan memberinya ke Perseus, yang kemudian diperlukan untuk terbang jauh untuk membantu Andromeda kekasihnya.
Kemudian ada Versi lagi yang memberikan Pegasus, yaitu putra Posaidon dan Gorgon Medusa. Medusa sendiri yaitu pencipta kuda, ia menciptakan kuda dari gulungan ombak saat ditantang untuk menciptakan binatang darat terindah. Pegasus merupakan kuda putih yang paling terkenal. Pegasus yaitu saudara Chrisaor yang diceritakan berukuran raksasa dan memiliki julukan “pedang emas”. Kemudian kedua bersaudara ini lahir bersamaan saat ibu mereka dipenggal oleh Perseus.
Sedangkan jikalau kalian pernah menonton celluloid Hercules karya Disney, yang menceritakan bahwa Pegasus diciptakan Zeus dari awan untuk mendampingi Hercules, itu hanyalah karangan mereka untuk menambah tokoh satir dicerita mereka. Dan mungkin juga untuk menambah efek fantasi di mata anak-anak, dan memang kehadiran Pegasus ini memang sangat berhasil menciptakan kita dikala kecil berimajinasi perihal sosok kuda terbang ini.
Pegasus dan para pahlawan Yunani
Pegasus kemudian hidup menjadi kuda yang yatim piatu, kemudian ia dibesarkan oleh para Muses, dewi seni di Gunung Helicon, di mana dia dibawa oleh dewi Athena. Pernah suatu hari Pegasus terbang ke Gunung Helicon, tempat tinggal dewi-dewi muses, pada tempat ia menjejakkan kaki muncullah mata air yang kemudian dinamai Hipocrene, the horse’s spring atau demam informasi semi kuda. Poseidon memerintahkan gunung tersebut biar tidak membengkak dengan nyanyian Muses. Kemudian mata air itu menjadi mata air wangsit untuk para Muses yang menyayangi kuda terbang. Salah satu dari mereka bernama Urania, seorang Muse Astronomi dan Cinta, dia sangat menyayangi Pegasus, ia mampu melihat masa depan yang heroik untuk Pegasus serta beberapa kehormatan langit yang sedang menunggunya.
Ketika Bellerophon seorang pahlawan Yunani, yang diutus Raja Lycia untuk membasmi monster Chimaera, sedang bermalam dikuil Athena. Sang dewi datang dalam mimpinya dan memberikannya tali kekang emas serta menunjukkan keberadaan Pegasus. Pegasus yang sedang minum dengan tenang di mata air berhasil tertangkap dan dijinakan oleh Bellerophon dan dijadikanya tunggangan dalam membunuh monster Chimaera. Urania yang mengetahui bahwa Pegasus tertangkap menjadi sangat sedih, namun ia tahu bahwa perjalanan Pegasus yang penuh petualangan baru saja akan dimulai.
Pegasus mengizinkan Bellerophon menunggangnya dalam upaya Bellerophon mengalahkan monster Chimaera, sebelum kemudian mereka melakukan banyak petualangan lainnya. Dia juga bersama Bellerophon berpetualang bersama Perseus dalam upaya mereka mengalahkan Chimaera dan Amazones.
Setelah tugasnya selesai, Bellerophon berambisi terbang ke puncak Olympus, tempat tinggal dewa-dewa. Zeus, raja para dewa, menjadi murka dan mengutus serangga menyengat Pegasus. Bellerophon jatuh, dan nyawanya berhasil diselamatkan Athena, namun ia menjadi buta. Sisa hidupnya dihabiskan sebagai pengembara yang dibenci ilahi maupun manusia. Ia tak pernah lagi bertemu dengan Pegasus.
Sementara itu Pegasus berhasil mencapai Olympus. Ia kemudian tinggal di gunung Olympus dan ditugaskan Zeus untuk membawakannya petir. Ia juga ditugaskan sebagai tunggangan dewi fajar, yang berjulukan Eos.
Pegasus kemudian menikah dengan Euippe dan memiliki anak sehingga sejak itulah muncul kuda-kuda terbang lainya. Pegasus bukanlah makhluk yang abadi, namun Zeus menghormati pelayanan yang telah diberikan Pegasus, sehingga ia menempatkan Pegasus diantara rasi bintang.
Em... seru juga yah ceritanya, jikalau membaca dongeng diatas kita mungkin akan berpikir bahwa memang benar bahwa awal mula legenda Pegasus yaitu memang berasal dari Yunani, namun bagaiman jikalau bahu-membahu dongeng kuda bersayap bahu-membahu sudah ada sebelum kisah Yunani kuno, yaitu di Mesir.
Suatu hari saya pernah membaca sebuah weblog yang memberikan bahwa “Konsep kuda bersayap mungkin berasal dari mitologi Mesir dan dengan demikian mendahului mitos Yunani, meskipun pegasi (bentuk jamak pegasus) dipandang tetap unik dari Yunani.”
Dikutip dari http://www.amazine.co/24601/mitologi-yunani-peran-kisah-kuda-terbang-pegasus/, jujur saja bahu-membahu saya juga penasaran, sayangnya dikala saya mancari digoogle, saya agak kesulitan untuk menemukanya, sehingga saya harap mungkin kalian mampu membantuku. Selain itu Pegasus juga ternyata eksis di beberapa kebudayaan yaitu Romawi dan Mesopotamia. Tapi saya juga menemukan informasi yang tidak kalah menariknya yaitu perihal kuda Sembrani, dari Nusantara.
Kuda Sembrani yaitu binatang mitologi yang diambil dari dongeng legenda masyarakat Nusantara yang menggambarkan seekor kuda bersayap yang mampu terbang dan sangat berani. Dalam dongeng pewayangan kuda Sembrani yaitu kuda tunggangan Batara Wisnu. Sementara berdasarkan hikayat rakyat Jawa, Sembrani merupakan alat transportasi bagi raja, ratu dan senopati yang konon berdasarkan dongeng bila bepergian selalu memakai kuda Sembrani biar mampu dengan praktis dan cepat sampai ketujuan.
Mungkin kita berpikir bahwa kuda Sembrani yaitu binatang mitologi yang penduduk kita ambil dari budaya Yunani berupa Pegasus, Namun meskipun mereka berdua bersayap, kuda Sembrani tidak memiliki konotasi dari mitologi Yunani. Sebuah padanan yang lebih tepat untuk Kuda Sembrani mungkin yaitu Kuda Terbang atau Kuda Mistik.
Jika kalian seorang muslim, mungkin kalian pernah mendengar nama Buroq. Ya!, ia yaitu binatang yang diceritakan al-Qur’an sebagai kuda tunggangan nabi untuk melaksanakan Isra Mi’raj. Diceritakan bahwa Buroq yaitu kuda yang memiliki kedua sayap dipinggangnya.
Dikutip dari Wikipedia:
Al-Buraq (bahasa Arab: البراق al-Buraq "petir") yaitu kuda mitologis, digambarkan sebagai makhluk dari langit yang dibawa para nabi. Kisah yang paling sering dikatakan bagaimana di kala ke-7, yang membawa Buraq Muhammad nabi Islam dari Mekah ke Yerusalem dan kembali selama Isra dan Mi'raj atau "Night Journey", yang merupakan judul salah satu serpihan (Surah) , Al-Isra, dari Al-Quran.
Dari kutipan diatas kita mampu mengetahui satu hal yang sama dengan Pegasus, yaitu dalam cara santunan nama Buraq sendiri. Buroq dalam bahasa Arab diartikan sebagai “Petir”, kemudian apa persamaanya dengan Pegasus?, ternyata santunan nama Pegasus sendiri bahu-membahu kemungkinan besar berasal dari bahasa Luvian, “Pihassas” yang berarti "Petir".
Waw, menarik sekali bukan?. Lalu bahu-membahu bagaimanasih bentuk Buraq sendiri?. Ada sebuah kutipan dari hadis Sahih Al-Bukhari yang menceritakan perihal Buraq.
“Aku dibawa oleh Buraq, yang merupakan binatang putih dan panjang, lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bagal, yang akan menempatkan kuku nya pada jarak yang sama dengan berbagai visi.”
“Aku dibawa oleh Buraq, yang merupakan binatang putih dan panjang, lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bagal, yang akan menempatkan kuku nya pada jarak yang sama dengan berbagai visi.”
Em... kalau itu hadis kemungkinan besar memang benar adanya. Lalu insiden isra mi’raj pun sudah disebutkan Al-Qur’an surat Al-Isra ayat 1, dan kita sama sekali dilarang meragukanya, alasannya ialah Qur’an sendiri sudah memperingatkan kita untuk todak ragu lagi setelah membaca Al-Qur’an yaitu dalam surat Al-Baqarah ayat 2. Lalu bagaimana bahu-membahu bentuk Buraq, apa ia memang benar sama dengan Pegasus?. Disebuah sumber lain disebutkan secara ditail perihal Buraq.
“Lalu ia [Jibril] membawa Buraq, berwajah tampan dan dikekang, binatang, tinggi putih, lebih besar dari keledai tetapi lebih kecil dari bagal. Dia mampu tempat kuku-kuku di batas terjauh pandangannya. Dia punya indera pendengaran panjang. Setiap kali ia menghadapi gunung kaki belakangnya akan memperluas, dan setiap kali ia pergi menurun kaki depannya akan memperpanjang. Dia memiliki dua sayap di pahanya yang dipinjamkan kekuatan untuk kakinya.”
Kalau yang ini, saya tidak tahu seberapa kuat kebenaran hadisnya, jadi saya tidak berani menjamin kebenaranya. Apalagi sesuatu yang disebarkan lewat mesh dan dari lisan kemulut belum tentu mampu kita telan bulat-bulat.
Namun ada sebuah foto perihal lukisan Buraq, dilukisan itu diperlihatkan bahwa Buraq memiliki badan kuda, berwajah seorang wanita cantik, bersayap dan berekor mirip merak. Difoto tersebut kita mungkin tidak mampu percaya dengan kebenaranya, alasannya ialah jujur saja lukisan tersebut memang menyeramkan.
Em, saya rasa lukisan pertama dari timur tengah alasannya ialah ada beberapa gesekan pena mirip gesekan pena Arab. Sedangkan yang kedua saya rasa dari India, jikalau kita melihat bentuk mahkota dan bulu merak yang ada diatas burag tersebut
Em, saya rasa lukisan pertama dari timur tengah alasannya ialah ada beberapa gesekan pena mirip gesekan pena Arab. Sedangkan yang kedua saya rasa dari India, jikalau kita melihat bentuk mahkota dan bulu merak yang ada diatas burag tersebut
Namun kemudian ada sebuah gambar digital yang berdasarkan saya memang benar menggambarkan Buraq, dengan kepala wanita itu yang diganti dengan kepala kuda, dan kakinya yang berahaya.
Bagaimanapun, jikalau kita menyatukan antara dunia Fantasi, dunia Nyata, dan dunia Gaib kita hanya akan menemukan sesuatu yang memusingkan dan tanpa ujung, jadi kurasa pembahasan kita mengenai Buraq kita sudahi saja.
Lalu, jadi bahu-membahu Pegasus itu benar-benar ada atau tidak!
Jika ditanya mirip itu saya akan jawab ADA!!!, Karena menutrutku tuhan pasti memang pernah menciptakan kuda dengan sayap, apasih yang tidak mampu dilakukan oleh tuhan?, namun kurasa mereka tidak diciptakan untuk eksis didunia kita, alasannya ialah mereka munking diciptakan untuk hal yang lebih penting.
Tapi Mr. Oz kok beda penempatan sayapnya?
Hm, bukankah sudah kubilang diatas kalau informasi yang kita mampu dari lisan kemulut belum tentu kita mampu percaya?. Menurut kalian kenapa saya menulis perihal Pegasus?, itu alasannya ialah menurutku jikalau dibandingkan dengan makhluk mitologi yang lain di dalam dongeng Yunani kuno, Pegasus memiliki perbedaan yang sangat besar. Hm apa yah?, itu alasannya ialah makhluk mitologi yang lain diceritakan sebagai monster atau ujian yang harus dikalahkan oleh para Pahlawan Yunani, sedangkan Pegasus diceritakan sebagai salah satu tokoh pahlawan dicerita itu.
Jika ceritanya mirip itu bagaimana berdasarkan kalian?, kalau menurutku kemungkinan besar bahu-membahu Pegasus bukanlah tokoh asli yang dikarang oleh penulis Yunani kuno, mirip kutipan diatas yang menyebutkan kalau bahu-membahu legenda kuda terbang terlebih dulu ada di Mesir, mampu saja pengarang legenda Yunani kuno pernah mendengar legenda Pegasus dari negara lain sebut saja daerah yang memakai bahasa ajaib Luvian itu sendiri.
Ini analisisku oke, jangan dianggap serius
Pada dikala Cerita Pegasus sampai ditelinga pengarang dongeng Yunani, sang pengarangpun berambisi untuk menciptakan asal usul bagaimana Pegasus mampu ada didunia ini, kemudian diapun membuatlah dongeng Pegasus ini, dan inilah alasan kenapa ia menceritakan bahwa Pegasus pada akhirnya berkembang biak dan menghasilkan keturunan kuda terbang. Jika dibandingkan dengan monster yang lain, kebanyakan monster disana diceritaka pada akhirnya mati atau kalah ditangan para pahlawan. Menurutku sih ia mencoba mengambarkan bahwa ia tidak berbohong soal keberadaan monster-monster itu pada jamanya, alasannya ialah monster-monster itu memang ada, namun sudah mati ditangan para pahlawan, sehingga mereka tidak eksis lagi dijaman sekarang.
Lalu ada motif lain kenapa ia menciptakan asal usul Pegasus, mungkin saja ia ingin menciptakan biar Pegasus disembah oleh rakyatnya, dimana diceritakan disana Pegasus pada akhirnya menghabiskan hari-harinya di Olympus dan menjadi salah satu dewa, alasannya ialah saya pernah membaca sebuah artikel yang memberikan “Kuda terbang merupakan salah satu jenis binatang yang di anggap membawa kebajikan dan kemaslahatan,hewan ini sangat diyakini turun temurun yaitu sperti ilahi penolong bahkan serig disebut malaikat penolong.hmmmm” dikutip dari http://mbahdaur.blogspot.com/ , mungkin kalau kalau ada seseorang yang melihat Pegasus. Lagi pula dijaman dahulu saya rasa memang sedang gencar-gencarnya orang-orang menciptakan sebuah berhala.
Lalu jikalau memang benar bahwa dongeng kuda terbang itu bukan dari Yunani, maka kemungkinan besar dongeng kuda terbang itu diceritakan dari lisan kemulut. Dan disinilah masalahnya, alasannya ialah sebuah informasi dari lisan kemulut sering sekali menghasilkan informasi yang salah, dan ini juga yang kadang sering menciptakan sejarah menjadi terasa janggal, dan menjadi misteri. Dimana informasi mirip itu sangat praktis berubah oleh budi dan keuntungan salah satu pihak. Contohnya saja berdasarkan kalian kenapa sejarah kelahiran Pegasus ada berbagai versi, saya ambil saja yang paling berbeda.
“Tapi versi yang paling umum dari mitos perihal Pegasus memberikan bahwa dewi Athena menjinakkan kuda bersayap dan memberinya ke Perseus, yang kemudian diperlukan untuk terbang jauh untuk membantu Andromeda kekasihnya.”
Dibanding dengan yang lain ini sangat berbeda, jikalau yang lain menceritakan bahwa Athena sangat jahat dengan mengutuk Medusa menjadi gorgon dan kemudian pada akhirnya Medusa dibunuh oleh Perseus dengan santunan Athena. Dalam versi ini Athena diceritakan sangat baik dengan membantu Perseus menyelamatkan Andromeda, bukankah jikalau kita analisis si penulis ini ingin menciptakan biar orang-orang tidak membenci Athena dan tetap menyembah Athena, inilah yang saya sebut umtuk menguntungkan salah satu pihak. Lalu ada satu lagi yaitu.
“Kemudian ada Versi lagi yang mengatakan, Pegasus yaitu putra Posaidon dan Gorgon Medusa. Medusa sendiri yaitu pencipta kuda, ia menciptakan kuda dari gulungan ombak saat ditantang untuk menciptakan binatang darat terindah. Pegasus merupakan kuda putih yang paling terkenal. Pegasus yaitu saudara Chrisaor yang diceritakan berukuran raksasa dan memiliki julukan “pedang emas”. Kemudian kedua bersaudara ini lahir bersamaan saat ibu mereka dipenggal oleh Perseus.”
Dalam kutipan diatas dikatakan bahwa Perseus dan Chrisaor lahir bersamaan dikala ibu mereka dipenggal, sedangkan versi lain memberikan bahwa mereka berdua lahir dari tetesan darah medusa. Disinilah penulis memasukan logikanya dalam dongeng ini, alasannya ialah logikanya berpikir bahwa dari darah tidak mungkin lahir seekor makhluk hidup, namun mungkin saja bahu-membahu mereka berdua lahir bertepatan dikala ibu mereka dipenggal. Itulah maksudku dengan logika, jadi kurasa dalam dongeng Pegasus kali ini mungkin saja pada awalnya dikatakan bahwa kuda terbang bersayap di pinggang, namun alasannya ialah berbagai keraguan diantara orang-orang dimana tidak mungkin untuk terbang jikalau sayap ada dipinggang, jadi mereka berpikir bahwa yang masuk budi yaitu jikalau sayap si kuda ada di belakang pundaknya. Mungkin ini juga kurasa terpengaruh oleh dongeng Dragon, dimana Dragon memiliki sayap dibelakang pundaknya.
Belum ada Komentar untuk "Asal Seruan Mahluk Mitologi Kuda Bersayap Pegasus"
Posting Komentar