Cara Cek Driver Yang Fault Di Windows Dengan Driver Verifier
Driver yang cacat mampu menjadikan banyak occupation bagi komputer. Tanda terbesar bahwa sesuatu perlu diupgrade adalah blue concealment of kicking the bucket (BSoD) yang sering disebabkan oleh driver yang buruk. Untungnya, kita mempunyai instruksi fault yang ditampilkan pada blueish concealment dan retentiveness dump akan memberitahu kita apa yang salah dengan Windows kita. Dengan informasi ini, kita mampu menargetkan driver yang bermasalah dan mengupdate atau menghapusnya sama sekali.
Hal-hal menjadi sedikit rumit saat instruksi fault dan retentiveness dump tidak membantu. Mungkin komputer mengalami kesulitan menyematkan fault pada driver tertentu. Mungkin komputer bahkan tidak mengalami blueish concealment dan terkunci sepenuhnya tanpa memperlihatkan instruksi fault atau membuat dump. Dalam kasus ini, apa yang anda lakukan?
Salah satu laid upwards yang disertakan dalam Windows adalah Driver Verifier. Driver Verifier memperlihatkan tekanan dan tegangan suplemen pada driver organisation anda untuk mencoba memicu crash darinya. Jika terjadi kerusakan, Driver Verifier kemudian melaporkan occupation tersebut melalui bluescreen. Lain kali jikalau ada occupation dan anda perlu mengujicoba driver anda, Driver Verifier mungkin mampu membantu anda.
Peringatan Penting yang Wajib Anda Ketahui!
Sebelum mengaktifkan Driver Verifier, harap perhatikan bahwa Driver Verifier mampu mengunci anda dari komputer anda sendiri jikalau anda tidak hati-hati! Karena Driver Verifier memicu blueish concealment saat mendeteksi driver yang buruk dan ini mampu menjadikan occupation besar jikalau ia mendeteksi salah satu diantaranya sebelum anda mampu memuat penuh ke Windows.
Dan akibnya adalah anda tidak akan mampu masuk ke Windows untuk mematikannya, hasil hasilnya adalah loop "boot - charge - crash" yang mungkin tidak mampu anda hindari jikalau anda tidak siap. Terkadang Windows akan menangkap dirinya sendiri masuk ke loop, dimana anda mampu menggunakan Automatic Repair untuk keluar dari itu. Namun, yang terbaik adalah jangan biarkan hal itu terjadi secara kebetulan!
Sebelum mengaktifkan Driver Verifier, pastikan setidaknya salah satu dari yang berikut:
- Anda mampu dengan mudah mem-boot ke Safe Mode tanpa perlu memuat ke Windows terlebih dahulu. Ini berarti anda mampu menggunakan metode "Shift + Restart" atau mengatur opsi boot ke Safe Mode secara manual melalui Windows. Masuk ke Safe Mode sebelum booting biasanya dilakukan dengan menekan F8 berulang kali saat boot, tetapi PC yang lebih baru (terutama komputer dengan motherboard dan SSD UEFI) dimuat dengan sangat cepat sehingga "mungkin" komputer tidak akan mendaftarkan aksentuasi tombol F8 anda sebelum boot. Sayangnya, menggunakan Driver Verifier saat dalam Safe Mode menonaktifkan driver yang tidak penting, yang persisnya ingin anda uji!
- Anda membuat system restore point sebelum menggunakan Driver Verifier dan juga mempunyai media instalasi Windows anda, sehingga anda mampu mengembalikan organisation kembali ke keadaan semula.
- Anda membuat recovery drive untuk komputer anda, sehingga anda mampu memperbaiki segala sesuatunya jikalau semuanya salah. Biasanya ini untuk membersihkan PC, tetapi anda juga harus mampu mengakses Command Prompt melalui Advanced Options, yang mampu anda gunakan untuk menonaktifkan Driver Verifier.
Mengaktifkan Driver Verifier
Sebelum mengaktifkan Driver Verifier, pastikan anda telah membaca kepingan di atas tentang cara menyelamatkan diri dari penguncian boot yang tak terbatas. Jika anda melewatkannya, anda mungkin menempatkan PC anda dalam risiko crash-boot loop!
Setelah anda seratus persen yakin mempunyai rencana cadangan, cari Command promt di Start Menu dan klik Open.
Di Command promt ketik verifier dan tekan Enter.
Di layar yang muncul, klik Create custom settings (for code developers) kemudian klik Next.
Anda akan melihat layar yang mencantumkan semua tes yang mampu anda lakukan pada driver anda. Aktifkan dengan memberi ceklist pada semuanya kecuali yang bernama Randomized depression resources simulation dan DDI compliance checking, setelah itu klik Next.
Di layar berikutnya, pilih Select driver names from a list, kemudian klik Next.
Disini anda mampu memilih driver yang ingin anda uji. Jika anda tidak tahu apa yang menjadikan occupation ini, pilih semua driver untuk pengujian. Sebagai aturan praktis, bagaimanapun, itu mungkin tidak akan menjadi driver Microsoft yang memberi anda masalah, jadi jangan ragu untuk memasukkan driver yang tidak terdaftar sebagai Microsoft Corporation di bawah Provider sehingga PC anda tidak menguji driver yang mungkin sangat baik.
Ketika anda mengklik Finish, Windows akan meminta anda untuk me-Restart PC anda. Restart dan Windows akan boot dengan Driver Verifier diaktifkan. Lanjutkan menggunakan PC mirip biasa. Jika Driver Verifier menghasilkan blueish screen, perhatikan penyebabnya yang dinyatakan dalam pesan fault dan restart PC anda.
Setelah kembali ke Windows, anda mampu mematikan Driver Verifier dengan salah satu dari dua cara. Anda mampu membuka kembali jendela Driver Verifier dan mengusut Delete existing settings pada hidangan pertama, kemudian klik Finish.
Atau anda mampu membuka ascendance prompt dan ketik:
verifier /bootmode resetonbootfail
Setelah anda melakukan tindakan apapun, restart PC untuk mematikan Driver Verifier.
Jika anda tidak mampu boot ke Windows karena crash terlalu cepat, libatkan backup yang sudah anda siapkan di awal artikel ini. Coba boot ke Safe Mode, kemudian gunakan salah satu dari dua metode di atas untuk mematikannya. Jika tidak, gunakan organisation restore yell for dan media instalasi untuk kembali sebelum anda mengatur Driver Verifier, atau terusan Command Prompt melalui recovery possess dan matikan Driver Verifier menggunakan metode kedua yang tercantum di atas.
Ketika sebuah driver mulai error, kadang-kadang sulit untuk memilih apa tepatnya yang salah dengan driver. Driver Verifier, saat disiapkan dengan backup yang memadai, mampu menjadi alat yang sangat mempunyai kegunaan untuk menguji driver anda dan menyingkirkan driver yang menjadikan ancaman bagi stabilitas organisation anda.
Pernahkah anda mempunyai driver yang fault yang menjadikan anda dalam kebingungang karena tidak mencantumkan pesan error? Beritahu saya di kolom komentar dibawah ini. Terimakasih dan GBU.
Belum ada Komentar untuk "Cara Cek Driver Yang Fault Di Windows Dengan Driver Verifier"
Posting Komentar