Mimpi Bertemu Dengan Rasulullah Saw. Pada Tanggal Thirty Januari 2017 | Mengapa Engkau Bersedih Ya Rasulullah?


    Assalaaamu’alaikum Warohmatullaaahi Wabarokaaatuh… Bismillaahirrohmaaanirrohiiim…

Alhamdulillah… Alhamdulillah… Alhamdulillah…

     Puja dan puji syukur serta shalawat kita panjatkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad Sallallaaahu Alaihi Wasallam yang telah membawa kita dari  era kegelapan menuju kala yang terang benderang meski kondisi negara kita menyerupai ini.

     Pada pagi hari ini pada Tanggal thirty Januari 2017 tepatnya pada penghujung Bulan ini kita masih mampu diberikan segala kesempatan dalam melakukan dan menjalankan apapun, tanpa kesempatan sungguh hidup sia-sia. Maka alangkah baiknya kita mampu mengambil dan bertindak di atas kesempatan itu sendiri.

     Menurut Saya, Hari Senin merupakan hari yang dimana penuh dengan kesempatan-kesempatan yang belum tentu mampu Saya lakukan di lain hari. Alhamdulillah Saya masih mampu mengetik menyerupai biasa, hanya saja dengan sedikit  EYD karna Saya bukanlah dari jurusan Bahasa Indonesia.
Demi Allah… Demi Allah… Demi Allah…

     Bolehkah Saya mulai bercerita wacana mimpi Saya pagi ini? 
     Antara hanya bunga tidur atau sebuah mengambarkan yang tidak Saya ketahui. Saya akan memulai dari seekor Kucing satu-satunya yang Saya punya di rumah kecil ini lantaran yaitu ini yaitu aktifitas terakhir yang Saya ingat pagi ini.

     Pukul 04:00 WITA Pagi ini Saya terbangun oleh suara yang membuat Saya merasa terganggu, Saya bangun dan menyalakan lampu kamar yang cahayanya cukup menyilaukan terlebih lagi ketika Saya terbangun dengan kelopak mata yang  ragu untuk terbuka.

     Saya menemukan kucing Saya sedang mengeruk lantai yang berdebu di sudut kamar Saya dan buang kotoran di titik kerukannya. Saya berkata dalam hati : “Apakah kucing ini tidak merasa berdosa sedikitpun?”. Tentu saja Saya tidak akan mampu tidur lagi kalau kotoran menyengat itu masih ada disana, terlebih lagi kotorannya  tepat berada di dekat kawasan tidur yang tidak terlalu merapat dengan sudut kamar. Saya gundah sampai Saya melihat beberapa kertas, kemudian Saya bersihkan saja kotorannya. Selesai sudah pekerjaan ini, dan Saya kembali ke kawasan tidur.

     Singkat Cerita, Bermimpilah Saya…
     Cukup terasa sangat aneh. Bagaimana tidak? Saya berada di pinggir sawah yang berjarak sekitar thirty meter dari arah barat rumah, kemudian dalam mimpi itu Saya tiba-tiba menyerupai mengenal seseorang. Saya melihat Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bangun dari tanah, muka dan seluruh tubuh ia terbalut tanah, mimpi itupun secara cepat bersambung dan tiba-tiba Saya berada di bekas rumah Saya yang pertama, tepatnya timur mesjid Al-Azizi di Dusun Jambik, Desa Tanak Awu, Pujut, Lombok Tengah. Saya tidak tahu mengapa Saya mampu mengenal ia di mimpi itu, mimpi masih berlanjut sampai Saya menemani ia menemui istri ia yang dimana dalam mimpi itu istri ia mempunyai seorang anak laki-laki, akan tetapi  beliau tidak di anggap oleh istrinya yang ketika itu ia masih terlihat wajah dan tubuh ia sebagian berlumuran tanah.

     Saya merasakan perasaan ia ketika Saya menatap mata beliau, betapa sedih raut wajah beliau. Mimpi berlanjut ketika Saya melihat ia membersihkan diri mengenakan baju kotor, membersihkan diri dengan air sumur, setelah itu Saya tidak sengaja melihat wajah beliau. Subhanallah. Saya tidak mampu menggambarkan betapa rupawan dan cerahnya wajah beliau.

     Dalam mimpi itu terasa hari sudah berganti malam, Saya melihat ia diam menyendiri bertungku lilin yang ada di hadapan beliau. Setelah beberapa saat, Saya bertemu dengan lelaki bersorban putih dengan gaya pakaian kearab-araban zaman dahulu membawa alat lukis. Saya berkata kepadanya : “Saya melihat Rasulullah! Saya Melihat Rasulullah! Beliau ada disana sendiri! Beliau terlihat sedih!”.
Sontak lelaki pembawa alat lukis itu menangis, meraung, dengan airmata berlinang, wajah dan hidungnya terlihat memerah sambil berlari ke arah Rasulullah  dan berteriak dengan haru : “Rasulullahhh!!! Rasulullahhh!!! Rasulullah!!!”. Rasululullah hanya berkata : “Kemarilah… Kemarilah… Kemarilah…” seraya merangkul lelaki yang menghampirinya.

     Saya menangis melihat pemandangan menyerupai itu meskipun di dalam mimpi, Saya hanya masih berfikir dalam mimpi : “Apakah Saya bermimpi, Apakah ini nyata, dan mengapa ia terlihat bersedih, mengapa ia bersedih, mengapa ia memaksakan diri terlihat baik-baik saja”. DEMI ALLAH!!! Perih!!! Saya berkata sambil menangis, dan terbangun.

     Dalam jarak beberapa menit tersadar dengan mimpi yang Saya alami, Saya sujud sambil menangis tepat di atas kawasan tidur sambil masih berkata : “Mengapa ia bersedih…”. Saya terbawa suasana sehingga bersujud dengan tersedak rasa sakit di dalam dada lantaran yaitu menahan tangis. DEMI ALLAH!!! Saya menulis artikel ini dalam keadaan menangis di dalam kamar ini! DEMI ALLAH!!! Perih!!! Pagi ini disambut dengan awan pagi yang sangat mendung dan Saya tidak tahu pukul berapa.
Saya merasa tidak berguna karna Saya tidak mampu berbuat banyak dalam mimpi itu, Saya merasa bahwa Saya yaitu debu! Bahkan lebih hina dari itu!

     Walaupun masih dalam perasaan menyerupai itu, Saya masih berfikir apakah mimpi tadi itu nyata, apakah benar itu Rasulullah, dan apakah Saya bermimpi menyerupai itu karna beberapa minggu kemudian Saya pernah terlintas kemudian berdoa : “Ya Allah… Saya kehilangan arah, tambahkanlah imanku, berikanlah Saya hidayah, Ya Allah… ”. Saya berdoa menyerupai itu karna Saya pernah sering meningggalkan shalat. DEMI ALLAH!!! Saya malu dengan apa yang Saya akui ini! Saya memanglah tidak berguna!

     Tangis demi tangis Saya lalui dalam beberapa menit untuk pagi hari ini, Saya tidak tahu sudah pukul berapa, tapi dengan cepat mengambil air wudhu dan mulai untuk melakukan sholat subuh. Tidak mampu di bendung lagi, Saya menangis dengan menahan suara sedangkan Saya sedang shalat, betapa malunya Saya, betapa hinanya Saya, betapa kejinya Saya yang di pertemukan dengan seseorang yang terlalu istimewa dimata Allah!

     Siapapun yang membaca tabrakan pena /artikel ini tolong Saya untuk mencari maksud dan arti dari mimpi Saya ini. Apakah itu memang Rasulullah, mengapa Rasulullah bersedih, dan apakah itu hanya sekedar bunga tidur? Bantu Saya menemukan jawabannya, Saya Mohon. Biarkan saja Saya malu, kalau dengan rasa malu ini membuat Saya menjadi lebih baik! Kenapa tidak?! Tidak ada seorangpun yang mengetahui saya bermimpi menyerupai ini lantaran yaitu Saya langsung membuat artikel di pagi hari dan akan saya post di weblog saya www.aquagaze95art.blogspot.com ketika saya berada di jangkauan wifi, walaupun Saya tidak membuatnya, Saya tidak akan mampu melupakan mimpi ini.
Apa yang harus saya lakukan untuk hidup saya sekarang ini?


Bagi yang tahu silahkan komentar atau lebih baik kontak Saya di :

082339800565

Karena Saya jarang online minggu-minggu ini. Semoga kita senantiasa diberikan doktrin yang kuat dan Ilmu yang bermanfaat :')
Terimakasih Banyak! :’)
Wassalaaamu’alaikum Warohmatullaaahi Wabarokaatuh…


Artikel ini langsung ditulis oleh Saya sendiri “Lalu Muhammad Banu Febrianto” di Blog www.aquagaze95art.blogspot.com Pada Hari Senin, thirty Januari 2017.

Belum ada Komentar untuk "Mimpi Bertemu Dengan Rasulullah Saw. Pada Tanggal Thirty Januari 2017 | Mengapa Engkau Bersedih Ya Rasulullah?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel