Jenis Dan Type Baterai
Ini hanya sekedar menanggapi kebingungan soal jenis - jenis batere yang beredar saat ini. Tulisan ini sendiri akan diupdate dari waktu ke waktu sesuai dengan perkembangan dunia batere ataupun input dari teman-teman juga.
Secara garis besar, batere itu dikategorikan berdasarkan dua parameter :
- Ukuran fisik batere
- Chemistry yang ada didalamnya.
Ukuran Fisik Batere
Dalam hal ini kita akan melihat dulu perihal ukuran fisik batere. Rule yang biasa digunakan dalam hal ini ialah : XXYYY, dimana :
XX : diameter batere
YYY : panjang batere
Misalnya :
18650 : mempunyai diameter xviii mm dan panjang 65 mm
17670 : mempunyai diameter 17 mm dan panjang 67 mm
Untuk listing lebih lengkap beberapa jenis ukuran dan persamaan nama yang sering digunakan :
32650 : Ukuran ini sama dengan batere jenis D. Untuk alternatif li-ion biasanya 3AA + holder mampu digunakan ataupun 4AA + holder dengan sedikit mempoles cuilan dalam senter.
26650 : Batere ukuran ini akhir-akhir ini populer lagi karena mampu mengatakan arus 10-15 Ampere dg kapasitas yang lebih besar sedikit 4000-5000 mAH.
26500 : Ukuran ini sama dengan batere jenis C.
18650 : jenis batere yang paling umum saat ini digunakan untuk senter - senter
18500 : Jenis batere ini biasanya digunakan dalam flat 2x18500 untuk pengganti 3xCR123 karena voltase yang mendekati.
17670 : batere ini sering dianggap sebagai alternatif Surefire Rechargeable karena ukurannya mendekati two x CR123 tanpa harus memodifikasi trunk (bored)
17500 : sama dengan 18500, batere ini sering digunakan dalam flat 2x17500 tetapi dalam senter Surefire tanpa modifikasi (un-bored).
16340 : sering disebut RCR123, Rechargeable CR123
14500 : sama ukurannya dengan AA
14250 : sama ukurannya dengan 1/2 AA
10440 : sama ukurannya dengan AAA
15266 : sama ukurannya dengan CR2, kadang disebut RCR2
10280 : digunakan pada beberapa senter EDC mungil mirip Lummi Raw, Jil CR2, Peak LED, Muyshondt Aeon, Modamag Draco dll
10180 : digunakan pada beberapa senter EDC mungil mirip Lummi Wee, Modamag Drake
Aturan penamaan batere diatas itu selama ini digunakan untuk batere lithium-ion rechargeable karena banyaknya jenis yang beredar (dengan voltase sekitar average 3.7 volt), tetapi beberapa batere itu memang ada yang ukurannya sama dengan batere non-rechargeable tetapi chemical scientific discipline didalamnya berbeda jauh mirip :
16340 : CR123
14500 : AA
10440 : AAA
Chemistry didalam batere
Untuk jenis chemical scientific discipline didalamnya, ini akan saya update lebih lanjut tetapi akan saya jabarkan sekarang untuk garis besarnya.
Bentuk saya tuliskan secara umum karena ada beberapa mampu customized.
Jenis pertama kali yang sering kita pakai ialah :
1. Alkaline :
Bentuk secara umum : AAA, AA, C, D
Voltase : 1.5 volt
Batere jenis ini muncul karena ada kebutuhan alat-alat tertentu yang membutuhkan arus cukup besar (lebih dari 250mA).
Kelemahan batere ini ialah :
- brusque shelf life : sekitar three tahun. Dari produksi sampai digunakan itu maksimum three tahun dan kapasitas mungkin sudah drib pada waktu selesai periode.
- sering bocor sehingga membahayakan barang yang memakai batere tersebut.
Beberapa jenis batere alkali metal ini ada yang mempunyai voltase 12 volt mirip keluaran
- Energizer Jenis H5N1 serial mirip A23, A27. Biasanya digunakan pada alarm, remote mobil, dll.
- Duracell Jenis MN21 yang sama dengan Energizer A23
Batere ini bekerjsama merupakan 8 buah batere alkali metal yang ditumpuk.
http://en.wikipedia.org/wiki/A23_battery
2. Lithium
Bentuk secara umum : AA
Voltase : 1.5 volt
Batere jenis ini muncul untuk menjawab kekurangan - kekurangan batere alkali metal sehingga mempunyai karakteristik :
- relatif lebih tidak praktis bocor sehingga lebih aman.
- long shelf life : rata-rata berumur 10 tahun
- mampu mengatakan arus lebih dari grand - 2000 mA tanpa penurunan kapasitas (karena voltage sag).
3. Nickel Cadmium (NiCd)
Bentuk : AA, C, D, dll
Voltase : 1.2 volt
Batere jenis ini muncul sebelum NiMH (Nickel Metal Hybride), dengan beberapa karakteristik :
- relatif lebih tahan masbodoh sehingga kapasitas tetap tinggi meskipun digunakan dikondisi dingin
- mengalami retention lawsuit dimana jikalau batere itu dicharge sebelum batere itu benar-benar dihabiskan, maka kapasitas batere itu akan lebih menurun secara drastis.
4. Nickel Metal Hydbride (NiMH)
Bentuk : AAA, AA, C, D
Voltase : 1.2 volt
Batere ini yang paling umum saat ini sebagai rechargeable yang termasuk murah dan cukup tersebar dimana - mana.
Batere jenis ini juga muncul untuk menjawab kekurangan pada batere NiCd mirip :
- hilangnya retention effect
- lebih rentan terhadap udara dingin
- densitas batere lebih tinggi (kapasitas batere dg ukuran sama lebih tinggi)
5. Nickel Zinc (NiZn)
Bentuk : AA
Voltase : 1.6 volt
Batere ini dibuat karena ada beberapa alat yang lebih optimal jikalau memakai batere lithium (primary, disebut diatas no. 2), tetapi tetap menginginkan rechargeable. Kekurangan batere ini ada pada penggunaan multicell dimana jikalau penggunaan batere ini akan digunakan sampai habis total, tetapi salah satu batere masih ada isinya, maka arus itu akan melewati batere yang sudah kosong itu seolah-olah menjadi back-charge. Kondisi yang terjadi diatas itu akan merusak / menurunkan kapasitas batere NiZn. Batere NiMh tidak terpengaruh kondisi ini.
6. Lithium Ion Rechargeable :
Pada dasarnya chemical scientific discipline yang ada pada jenis ini sangat banyak tetapi secara umum pribadi dipukul rata sebagai lithium ion rechargeable. Saya akan coba jabarkan sebisanya dalam keterbatasan waktu dan pengetahuan (harus mencontek dulu).
- Volt : 3.7 volt (2.5 - 4.2volt)
- Berkaitan dengan arus maksimum pemakaian dan pada waktu charging, dominion of pollex ialah :
pemakaian : 2C ialah dua kali kapasitas batere
charge : 0.5C ialah setengah kali kapasitas batere.
Jadi semisal :
18650 2900mA mampu digunakan untuk maksimum 5800 mA (5.8A)
17670 1600mA mampu digunakan untuk maksimum 3200 mA (3.2A)
14500 750mA mampu digunakan untuk maksimum 1500 mA (1.5A)
- Sifat dari batere Lithium Ion Rechargeable ini justru kebalikan dari NiMH dimana batere ini tidak boleh digunakan sampai habis total, makanya untuk batere ini ada istilah protected.
Protection circuit mempunyai kegunaan untuk menutup arus jikalau salah satu dari hal dibawah ini terjadi :
- voltase turun dibawah 2.5 volt atau 2.8 volt, mempunyai kegunaan supaya tidak sampai merusakkan batere karena jikalau digunakan dibawah two volt misalnya maka accuse berikut tidak akan mampu 100%, mungkin hanya mampu terisi 50% / 25%. Contoh pengalaman nyata itu pemakaian handycam sony, dimana Sony mencantumkan jikalau kapasitas tinggal v menit, (mungkin itu threshold sama dengan 2.5volt), maka harus ganti batere secepatnya, tetapi saya cukup bandel dan memakai terus sampai habis, ternyata pemakaian selanjutnya runtime drib dari 120 menit, tinggal hanya 10 menit tops.
- voltase waktu accuse mencapai 4.2 volt, hal ini mempunyai kegunaan untuk santunan jikalau charger tidak berhenti accuse pada 4.2 volt, maka protection circuit yang akan menghentikan proses charging, karena overcharge mampu mengakibatkan batere meledak
- ada lonjakan arus melebihi batas yang ditentukan (biasanya batasnya 5-6A), yang mengindikasikan adanya konslet.
7. LiFePO4
Volt : average 3.2 volt
Batere ini dimunculkan karena ada beberapa alat yang membatasi voltase batere karena dikhususkan untuk master copy CR123 sebesar three volt. Meskipun voltase 3.2 volt tetapi dianggap masih dalam batas toleransi yang ada dibandingkan Li-Ion umumnya yang dimulai pada 4.2 volt. Sayang batere jenis ini kurang populer karena sulitnya mendapatkan charger yang back upward batere ini (charge pada 3.6 volt, bukan 4.2 volt pada charger lithium spt biasa). Adapun kelebihan batere jenis ini ialah :
- operating Voltage mampu digunakan sampai 1.5 - two volt dan accuse ulang mampu 100% mirip semula
- Seperti batere IMR, batere jenis ini juga mampu digunakan sampai 10C (10 kali kapasitas batere), misal 500mAh jadi mampu menangani arus sampai 5000 mA (5A)
Harap berhati-hati pada penggunaan batere ini karena fresh charge, overstep voltage batere ini pada 3.7 volt dan beberapa senter/alat tetap tidak mampu mendapatkan perbedaan volt itu meskipun dalam hitungan menit saja akan turun menjadi 3.2 volt.
8. Lithium Manganese (LiMn) / IMR
Biasanya dominion pemakaian 2C diatas itu berlaku untuk batere Lithium based secara umum, tetapi ada jenis lainnya ialah IMR / LiMn dimana batere ini memang diciptakan untuk diabuse sampai dengan 8C ataupun tergantung dari kapasitas masing - masing batere, mirip :
IMR 16340 : 4A (550 mAH)
IMR 18350 : 6A (700 mAH)
IMR 18500 : 15C atau 16500mA (1100 mAH)
IMR 18650 : 15C atau 25000mA (1600 mAh)
IMR 26500 : 23A (2300 mAH)
HUBUNGAN SERIAL ATAU PARALEL BATERE DAN PENGARUHNYA TERHADAP AMPERE DAN VOLTASE
Saya biasanya menghafalkan PASV atau Paralel Ampere Serial Voltage, artinya :
Kalau hubungan Paralel maka : Ampere yang bertambah (dan Voltage tetap)
Kalau hubungan Serial maka : Voltage yang bertambah (dan Ampere tetap)
TEST RESULT BATTERY 18650 TAHUN 2011
TEST RESULT BATTERY 18650 TAHUN 2012
Tambahan 2011-09-09 :
Untuk merk - merk batere NiMH yang saat ini paling umum beredar dari Sanyo dengan merk eneloop, eneloop xxx, eneloop 1500x dan dari Maha dengan merk Powerex, Imedion.
Sanyo ini dulu mempelopori batere LSD (Low Self Discharge) pertama dengan merk eneloop dimana pada waktu itu sangat sering terjadi komplain untuk batere seri 2500mAH dan 2700 mAH dimana batere gres saja dicharge dan dalam hitungan 1-2 minggu kapasitas batere sudah drib banyak. (baik merk Sanyo maupun Maha).
LSD (Low Self Discharge) ini berarti dalam keadaan pasif sekalipun, kapasitas batere itu tidak akan habis dengan cepat dimana klaim eneloop dan imedion ialah 75-85% masih ada isinya sehabis 6-12 bulan.
Setelah inovasi LSD, sekarang ini Sanyo mulai mempelopori Sanyo 1500x dimana publish of recycle itu mencapai sampai three kali lipat dari normalnya (biasanya 500x) sehingga secara perhitungan ekonomis, maka batere ini jauh lebih hemat jikalau sering dipergunakan tiap hari, terutama dengan perbedaan harga yang tidak begitu jauh.
SELF DISCHARGE RATE
Self discharge nama prosesnya. Sementara ini gak ada information pasti kecuali dari wikipedia
Self-discharge charge per unit of measurement batere lithium-ion rechargeable (18650, 16340, dll) pada suhu penyimpanan :
8% at 21 °C
15% at xl °C
31% at lx °C
(per month)
Kalau NiMH mirip eneloop information di sini
Sisa kapasitas sehabis berapa bulan :
90% 6 bulan
85% 12 bulan
80% 24 bulan
75% 36 bulan
Maha Imedion hanya mengatakan information 85% sehabis 1 tahun penyimpanan.
BAHAYANYA BATERE LITHIUM CR123
Lithium Information Based On Surefire Notification
Lithium Tested
Lithium Di dalam air
yang bikin duduk kasus nya itu kalo uap ato embun dari luapan uap es yang mencair itu kena driver senter or kena daleman batre lihium hal diatas yang mampu bikin bahaya...
it's gonna blow ato minimal nya menyulut api
Mangkanya sekarang ini kita lagi ngarep teknologi argent zync
Cara membedakan Batere Alkaline yang masih penuh dan sudah habis
FAQ elok dari Dwilaks
Apa arti spek teknis baterai 18650, capacity, operating temp, accuse rate, discharge rate?
Spoiler for jawaban:
•\tTipe 18650 artinya baterai tersebut mempunyai diameter 18mm dan panjang 65mm. Panjang baterai mampu bervariasi sekitar 5mm bila ada embel-embel rangkaian santunan di dalamnya.
Tipe 14500 artinya baterai tersebut mempunyai diameter 14mm dan panjang 50mm.
•\tCapacity: 2400 mAh
Capacity menyatakan jumlah energi yang tersimpan dalam baterai. Capacity dinyatakan dalam milliAmpere hr (mAh) atau Ampere hr (Ah). Angka tersebut ialah perkalian arus (milliampere) dan waktu (jam).
2400mAh = 2400 x 1 (artinya baterai mampu mengatakan arus 2400mA selama 1 jam)
2400mAh = 600 x iv (artinya baterai mampu mengatakan arus 600mA selama iv jam)
2400mAh = 4800 x 1/2 (artinya baterai mampu mengatakan arus 4800mA selama 1/2 jam)
Perhatikan bahwa waktu pemakaian baterai (jam) tergantung dari besar arus yang dikonsumsi. Yang perlu dicari ialah pemakaian arus oleh senter sehingga lama nyalanya mampu dicari.
•\tCycle life > 500 cycles
Cycle life ialah umur pakai baterai dinyatakan dalam cycle/siklus. Satu kali pengisian baterai dan satu kali pemakaian dihitung sebagai satu cycle. Angka 500 menyatakan bahwa baterai mampu diisi ulang dan digunakan sebanyak 500 kali sebelum rusak.
•\tNominal voltage : 3.7V
Nominal voltage menyatakan tegangan baterai rata-rata.
•\tCutoff voltage: 2.5V
Cutoff voltage ialah tegangan santunan baterai tersebut. Saat pemakaian, tegangan baterai akan turun seiring waktu dari nilai awalnya 4.2V. Saat tegangan baterai turun sampai 2.5V, santunan baterai bekerja memutus jalur internal sehingga baterai tidak mampu dipakai.
•\tCharge charge per unit of measurement : 0.5 - 1 C
Charge charge per unit of measurement ialah besarnya arus pengisian yang disarankan pabrikan. Dinyatakan dalam mA atau C.
C di sini ialah capacity baterai.
0.5C = 0.5 x 2400
= 1200mA
Artinya arus pengisian yang disarankan ialah 1200 – 2400mA. Pengisian dengan arus lebih kecil berakibat lambatnya proses charging, sedangkan arus yang berlebih akan memperpendek usia pakai baterai.
•\tDischarge charge per unit of measurement : two C
Discharge charge per unit of measurement ialah besar arus pemakaian baterai yang disarankan. Dinyatakan dalam mA atau C.
C di sini ialah capacity baterai.
2C = two x 2400
=4800mA.
Artinya arus pemakaian maksimum ialah sebesar 4800mA. Pemakaian melebihi ketentuan tidak disarankan karena mampu mengakibatkan panas berlebih pada baterai.
•\tInternal impedance : less or equal to 180 milliohm (with PTC)
Internal impedance ialah nilai resistansi internal baterai. Baterai yang elok mempunyai resistansi kecil sehingga penurunan tegangannya juga kecil.
Saya punya charger baterai NiMH/NiCad. Bisakah digunakan untuk mengisi baterai Lithium?
Spoiler for jawaban:
Tidak bisa. Jangan sekali-sekali mempergunakan charger baterai NiMH/NiCad untuk baterai lithium atau sebaliknya charger baterai lithium untuk NiMH/NiCad. Baterai lithium sensitif terhadap temperatur dan tegangan lebih. Overcharge akan merusakkan baterai.
Saya memakai baterai lithium ion untuk notebook dan cellphone. Seringkali saya membiarkan charger terkoneksi dalam posisi on semalaman. Mengapa perlakuan yang sama tidak mampu diberikan untuk baterai lithium senter?
Spoiler for jawaban:
Jangan pernah mengecas baterai lithium tanpa pengawasan. Baterai notebook dan electrochemical cell mempunyai pengamanan berlapis yang tidak dimiliki oleh charger dan baterai senter. Pengamanan tsb antara lain Over voltage, Under voltage, Over current, brusque circuit,cutoff temperature, contrary polarity dan sebagainya. Pengisian baterai lithium senter tanpa pengawasan mampu mengakibatkan kebakaran atau ledakan dalam kondisi overcharging.
Mengapa tidak boleh merakit baterai pack sendiri? Mengapa tidak boleh membongkar baterai pack laptop menjadi baterai lithium tunggal?
Spoiler for jawaban:
Warning! Baterai lithium tidak boleh dirangkai/dilepas tanpa keahlian yang memadai dan information pendukung yang lengkap. Baterai tunggal mempunyai karakteristik yang berbeda dengan baterai pack. Tidak semua baterai tunggal mampu dirakit menjadi satu. Banyak faktor yang perlu diperhitungkan diantaranya kapasitas baterai, accuse rate, discharge charge per unit of measurement dan sebagainya. Gunakanlah baterai pack buatan pabrikan demi keamanan anda.
Bagaimana membuang baterai lithium yang tidak terpakai dengan aman?
Spoiler for jawaban:
Baterai lithium (termasuk yang sudah tidak terpakai) sensitif terhadap temperatur tinggi. Jangan membuang baterai ke daerah pembakaran karena akan mengakibatkan ledakan. Jangan membuang baterai lithium bekas ke air, reaksi dengan air mengakibatkan gas beracun. Jangan memotong atau menusuk baterai bekas karena mampu mengakibatkan api.
Saya dilarang membawa baterai rechargeable ke dalam pesawat sehingga terpaksa membeli baterai gres di daerah tujuan. Bagaimana solusinya?
Spoiler for jawaban:
Peraturan penerbangan memang melarang membawa barang berbahaya termasuk baterai lithium ke dalam pesawat karena mampu mengakibatkan api. Pengiriman paket yang berisi baterai lithium juga diawasi secara ketat oleh forwarder. Paket tidak boleh jatuh, dibanting, terpapar panas matahari, atau ditimpa beban berat. Semua faktor tersebut mampu memicu terjadinya brusque circuit yang mengakibatkan kebakaran.
Solusinya bawa baterai anda secukupnya, jangan membawa baterai diluar kebutuhan. Baterai yang tampak dari luar akan disita petugas. Masukkan baterai ke dalam kamera, Video recorder dengan posisi polaritas yang benar. Gunakan baterai yang tepat sesuai petunjuk pemakaian. Bawa charger anda dalam kondisi kosong. Peralatan elektronik dan gadget penting sebaiknya anda pisahkan dari bawaan anda dan bawa bersama anda.
Mengapa baterai lithium dalam paket pembelian ponsel atau peralatan lain hanya diisi 30% dan bukan diisi penuh mirip baterai biasa atau baterai alkaline? Apa yang harus saya lakukan saat menerimanya?
Spoiler for jawaban:
Setiap baterai mempunyai karakteristik self discharge. Artinya kapasitas baterai akan turun secara perlahan sekalipun baterai tidak dipergunakan. Besarnya self discharge ini tidak sama untuk tipe baterai. Baterai Pb acid punya penurunan kapasitas sampai 20% per bulan, artinya baterai habis dalam v bulan tanpa digunakan.
Baterai lithium mempunyai self discharge yang kecil (sekitar 5% per bulan dikonsumsi rangkaian security internal). Pengisian 30% bertujuan meminimalisir self discharge semoga tegangan baterai di atas tegangan minimal. Baterai lithium tidak boleh dibiarkan sampai kosong karena akan merusakkan sel-selnya.
Pengisian 100% lebih beresiko saat pengiriman juga membutuhkan biaya lebih bagi produsennya. Saat anda membeli baterai baru, isi baterai anda sampai 100% sesuai petunjuk di manual gres kemudian digunakan. Baterai lithium tidak mempunyai retention effect, yang perlu dihindari ialah baterai jangan sampai empty. Kadang-kadang charger ‘menolak’ mengisi baterai yang tegangannya sangat rendah.
Mengapa tidak boleh menggabung pemakaian baterai biasa dengan baterai lithium? Mengapa tidak boleh memakai baterai lithium dengan merk dan kapasitas berbeda secara bersamaan?
Spoiler for jawaban:
Setiap peralatan dirancang untuk memakai tegangan input yang sesuai. Baca petunjuk dan manual pengoperasiannya. Baterai lithium mempunyai tegangan nominal 3.7V dan arus pemakaian sampai 2C atau di atas 4000mA. Berbeda jauh dengan baterai alkali metal dengan tegangan nominal 1.5V dan arus 50-100mA. Baterai lithium mampu mengakibatkan kerusakan pada peralatan anda bila tidak sesuai penggunaannya.
Warning!! Penggunaan baterai lithium lama dan lithium gres secara bersamaan harus dihindari. Buang baterai lithium lama anda dan gantikan total ready dengan baterai baru. Baterai lithium mempunyai umur sekitar three tahun meskipun tidak pernah dipakai. Atau 500 wheel pengisian, mana yang tercapai lebih dulu. Bila baterai anda sudah menurun kualitasnya segera ganti semuanya dengan baterai gres meskipun belum three tahun atau 500 kali pengisian.
Warning!! Penggunaan baterai lithium dengan merk dan kapasitas berbeda secara bersamaan harus dihindari. Selain menurunkan kapasitas totalnya, penggunaan mirip ini beresiko mengakibatkan kebakaran. Baca cuilan “reverse charging” untuk lebih jelasnya.
Apa saja jenis baterai untuk senter?
Spoiler for jawaban:
Secara garis besar, baterai dibagi menjadi dua :
•\tPrimary prison theater electrochemical cell (baterai sekali pakai) : baterai dengan reaksi kimiaelektrik yang tidak mampu dibalik.
•\tSecondary prison theater electrochemical cell (rechargeable battery) : baterai yang mampu diisi ulang dengan mengalirkan arus ke dalamnya.
Apa yang dimaksud contrary charging?
Spoiler for jawaban:
Reverse charging ialah memberi arus kepada baterai yang sudah kosong dengan arah terbalik sehingga semakin menurunkan tegangan baterainya. Reverse charging mampu merusak baterai.
Reverse charging mampu berlangsung dalam beberapa kondisi, diantaranya:
•\tBaterai dihubungkan dengan charger dalam koneksi yang terbalik (kutub positif baterai dihubungkan ke negatif charger dan negatif baterai ke positif charger)
•\tBeberapa baterai yang disusun seri dalam kondisi deeply discharged (benar-benar kosong)
Bila satu baterai dalam kondisi lemah terhadap baterai lain, baterai yang terisi akan mengatakan arus ke baterai lemah tersebut. Hal ini mampu terjadi meskipun baterai belum kosong. Bila arus pemakaian baterai cukup besar, internal resistance pada baterai lemah akan mendapatkan tegangan balik yang lebih besar dibanding tegangan baterai yang tersisa. Hal ini menjadikan pembalikan polaritas baterai. Dalam kondisi ekstrem, pembalikan polaritas baterai mampu mengakibatkan asap dan api.
Mengapa baterai lithium pada laptop lebih aman dibanding baterai lithium senter?
Spoiler for jawaban:
Battery pack mempunyai beragam bentuk, tetapi secara umum cuilan dalamnya hampir sama. Bagian dalam baterai pack terdiri dari :
•\tlithium-ion sel mampu berupa baterai silinder dengan bentuk hampir sama dengan baterai AA, atau prismatik yang berarti persegi atau persegi panjang
•\tMikro komputer, yang terdiri dari:
•\tSatu sensor suhu atau lebih untuk memonitor suhu baterai
•\tSebuah konverter tegangan dan rangkaian regulator untuk mempertahankan tegangan dan arus pada flat aman
•\tSebuah ability konektor notebook yang memungkinkan daya dan arus informasi masuk dan keluar dari baterai
•\tSebuah tap voltage, yang memonitor kapasitas energi tiap sel dalam baterai
•\tSebuah pemantau kapasitas baterai, yang merupakan yang menangani seluruh proses pengisian untuk memastikan charging secepat dan semaksimal mungkin.
Jika baterai terlalu panas saat pengisian atau saat digunakan, mikrokomputer akan menutup anutan ability untuk mendinginkan baterai. Jika Anda meninggalkan laptop di kendaraan beroda empat yang sangat panas dan mencoba untuk memakai laptop, mikrokomputer ini mampu mencegah laptop menyala sampai kondisinya sejuk.
Jika sel baterai sampai benar-benar habis, baterai akan otomatis mati. Baterai juga mampu mengirimkan informasi sehingga mampu memberitahu Anda berapa banyak muatan yang tersisa dalam baterai.
Baterai lithium pada senter tidak mempunyai santunan dan mikrokomputer di dalamnya. Proteksi pada baterai tunggal terbatas pada overcharge, overcurrent, brusque circuit dan temperature.
Gambar di atas menjelaskan bagian-bagian baterai lithium tunggal.
Kaleng logam baterai membungkus lapisan spiral yang terdiri dari tiga lembaran tipis dipress bersama-sama:
• Sebuah elektroda positif
• Sebuah elektroda negatif
• Sebuah pemisah.
Di dalam kaleng logam ini, lembaran tadi direndam dalam pelarut organik yang bertindak sebagai elektrolit. Ether ialah salah satu pelarut yang umum. Pemisah terbuat dari lembaran yang sangat tipis dari plastik microperforated. Fungsinya memisahkan elektroda positif dan negatif sementara memungkinkan ion untuk melewatinya.
Elektroda positif terbuat dari oksida Lithium kobalt, atau LiCoO2. Elektroda negatif terbuat dari karbon. Ketika baterai diisi, ion lithium bergerak melalui elektrolit dari elektroda positif ke elektroda negatif dan menempel pada karbon. Selama pengosongan, ion lithium kembali dari karbon ke LiCoO2
Bagaimana merawat baterai lithium semoga infinit dan tahan lama?
Spoiler for jawaban:
•\tLithium ion lebih suka pengosongan sebagian dibandingkan pengosongan sampai benar-benar habis. Makara lebih baik menghindari pengosongan muatan sampai nol.
•\tBaterai lithium ion punya batas masa pakai sekitar three tahun. Jangan menghindar dari pemakaian dan berharap baterai mampu bertahan v tahun. Pastikan saat membeli baterai, anda mendapatkan yang gres bukan stok lama yang sudah setahun di toko. Tanggal pembuatan penting di sini.
•\tHindari daerah yang panas. Suhu panas akan menurunkan kualitas baterai.
Mengapa baterai lithium mampu terbakar?
Spoiler for jawaban:
Baterai mampu terbakar disebabkan brusque circuit internal dalam baterai. Kita ingat kembali cuilan sebelumnya, baterai lithium mempunyai lapisan separator yang memisahkan katoda dan anoda. Bila lembaran tersebut kita tusuk dan dua elektrodanya bersentuhan, baterai akan memanas dengan cepat. Baterai lithium mempunyai energi tinggi, sehingga panas yang dihasilkan juga tinggi. Panas tadi akan memanaskan dan menguapkan larutan elektrolit. Tekanan selesai penguapan tadi sangat tinggi sehingga bila casing baterai tidak kuat menahannya akan mengakibatkan ledakan.
Bagaimana karakteristik lithium charger? Apa bedanya dengan NiMH/NiCad charger?
Spoiler for jawaban:
Charger baterai lithium mempunyai karakteristik iv stride sebagai berikut :
•\tPre charging stage (bila dibutuhkan saja)
Bila Vbat < 3V 1%, ready I out = 10% dari I reg
•\tFast charging stage (constant current)
Bila Vbat <= 4V 1%, ready I out = I reg
•\tFast charging stage (constant voltage)
Bila Vbat > 4V 1%, dan I bat >= 60mA ready V out = V reg = 4.23V
•\tTimer command charging
Bila I bat < 60mA, ready V out = V reg = 4.23V selama fifty menit untuk memastikan baterai penuh dan kemudian mengakhiri pengisian.
Charger baterai NiMH mempunyai three stride :
•\tTrickle accuse (bila diperlukan)
Menggunakan arus 0.05C dan timer untuk mengisi baterai yang benar-benar kosong
•\tFast charging stage untuk mengisi 90% kapasitas baterai
Menggunakan arus 1C
•\tIntermediate charging
Menggunakan arus 0.1C dan dibatasi waktunya oleh timer
Perbedaan charger NiMH dan Lithium ion :
Charger NiMH memakai perubahan temperatur (dT/dt) serta perubahan tegangan (dV/dt) untuk mengakhiri pengisian. Sebagai backup outcome digunakan Max accuse voltage dan Max Charge time.
Charger Lithium ion memakai pengukuran arus untuk mengakhiri pengisian.
Sumber : Kaskus
Jenis Dan Type Baterai - Mas Henkk >>>>> Download Now
BalasHapus>>>>> Download Full
Jenis Dan Type Baterai - Mas Henkk >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Jenis Dan Type Baterai - Mas Henkk >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK