Tips Cara Membuat Skripsi Yang Baik Dan Benar Sesuai Tawaran Kampus


Kata orang membuat skripsi itu susah.

Maksudnya ialah mereka bingung bagaimana membuat skripsi.
Mereka tidak tau, harus mulai dari mana untuk membuat skripsi.


Ada yang memulai dari membuat judul.
Ada yang memulai dari memilih metode penelitian.
Ada juga yang tidak memulai skrisinya, hingga dosen pembimbing menghubunginya untuk segera mengerjakan skripsi miliknya (Pengalaman Pribadi).

Karena hal itu banyak orang yang menilai bahwa skripsi itu sulit.

Bekal yang mereka pelajari di kampus tidak cukup, untuk memulai mengerjakan skripsi?

Tidak benar.

Mereka sudah memiliki bekal untuk membuat skripsi.

Karena bekal utama untuk membuat skripsi ialah NIATAN atau Keinginan

Kalau seseorang sudah punya niatan untuk membuat skripsi, maka orang tersebut mampu mengerjakan skripsinya walau harus berguru terlebih dahulu, membaca, mencari informasi dan lain sebagainya.

Bagi kau yang sudah membaca artikel ini.
Saya yakin kau sudah memiliki niatan untuk mengerjakan skripsi.

Selanjutnya ialah memulai membuat skripsi.Pada konten ini, penulis akan menyebarkan tips atau cara lengkap untuk membuat skripsi.



A. Membuat Judul

Langkah pertama yang harus kau lakukan ialah membuat judul.

Untuk membuat judul, kau harus sudah memiliki topik.
maka tentukanlah topik skripsi mu.

1. Menentukan Topik Penelitian

Topik penelitian merupakan lingkup penelitian yang ingin kau teliti.

Pemilihan topik akan membantu penulis fokus untuk menemukan permasalahan yang akan di angkat pada proposal.
Beberapa topik penelitian dalam bidang pendidikan yang mampu kau pilih dianataranya:


  • proses berguru di kelas
  • profesionalisme guru
  • lingkungan sekolah
  • perilaku siswa
  • bahan ajar
  • media pembelajaran
  • hasil belajar
  • manajemen kelas
  • dll (silahkan cari yang lain)
Kamu mampu saja memilih topik "proses berguru di kelas" atau "perilaku siswa". itu terserah kamu.

2. Menemukan Masalah pada Topik yang kau pilih

Penulis diminta untuk menemukan dilema pada topik yang dipilihnya.

Masalah ialah kondisi yang tidak sesuai dengan harapan.

Misalnya harapannya siswa menerima nilai 80, tapi hasil dari examination nilai siswa 50.
Maka itu ialah masalah.
 
Untuk menemukan dilema penulis mampu melakukan :
  • Pengamatan/Observasi
  • Wawancara
Pengamatan . . .

Penulis menuju sekolah kemudian memohon ijin kepada pihak sekolah untuk melakukan pengamatan sikap siswa dalam belajar.

Dengan datang ke sekolah, penulis ingin mengetahui bagaimana siswa belajar 

apakah semangat atau tidak

apakah memiliki motivasi tinggi atau tidak

apakah aktif bertanya atau tidak

peneliti mampu mengamati siswa secara langsung.

untuk membantu peneliti dalam melakukan pengamatan, maka peneliti mampu menggunakan lembar pengamatan.

contoh lembar pengamatan

Wawancara. . .

Jika topik penelitian dari penulis ialah proses hasil berguru siswa (misal)

maka penulis harus melakukan wawancara dengan orang yang memiliki susukan untuk memberitahukan hasil berguru dari siswa.

Bisa jadi guru mata pelajaran, guru kelas atau kepala sekolah.

. . . atur janji kepada mereka, dan sampaikan bahwa peneliti ingin melakukan wawancara tentang hasil berguru siswa di sekolah mereka.

Saat melakukan wawancara peneliti harus sudah menyiapkan instrumen wawancara.
Instrumen wawancara ini dibuat untuk memperoleh information yang diinginkan oleh peneliti

misalnya . . .
- information nilai rata-rata siswa kelas 5a di sekolah X
- information nilai tertinggi siswa kelas 5a pada mata pelajaran Y
- information waktu berguru siswa di rumah
dan information lainnya.

. . . yang pasti data-data yang dicari pada tahap ini ialah information yang mampu mengambarkan adanya dilema dalam lingkup topik tersebut atau tidak.

contoh instrumen wawancara


Peneliti juga mampu menemukan dilema melalui kedua cara secara sekaligus.

Melalui wawancara dan pengamatan langsung.
Ditambah dengan dokumen-dokumen ibarat foto, hasil berguru siswa (nilai siswa), RPP guru, dll.


3. Melakukan Studi Pustaka untuk menemukan solusi dari masalah

Masalah yang telah di temukan selanjutnya dicarikan solusi.

Misal : Hasil berguru siswa rendah

Maka peneliti mencari solusi dari dilema tersebut.

Solusi yang diberikan oleh peneliti harus berdasarkan teori-teori yang sudah ada.
Artinya peneliti harus mengatakan dugaan secara ilmiah melalui studi pustaka.

Peneliti harus melakukan studi pustaka dengan mencari buku, jurnal, hasil penelitian, untuk mengatakan dugaan sementara (solusi) yang nantinya akan dibuktikan melalui penelitian.

Perbedaan solusi yang berlandaskan kajian teori yang relevan dengan solusi yang coba-coba.

Ilustrasi :

Topik yang ditentukan peneliti ialah hasil berguru siswa

Setelah dilakukan pengamatan proses pembelajaran di kelas dan wawancara dengan guru kelas IV SD  Y, ditemukan dilema bahwa hasil berguru siswa rendah.

Nilai rata-rata siswa kelas IV tersebut di bawah KKM ialah 55.

Setelah dilakukan studi pustaka peneliti mengetahui bahwa:

Berdasarkan pandangan teori berguru kontruktivisme dijelaskan bahwa berguru ialah proses akseptor didik secara aktif menemukan pengetahuannya sendiri. Pengetahuan ditemukan sendiri oleh akseptor didik secara aktif.

Hasil penelitian mengambarkan bahwa proses berguru yang mengatakan kesempatan siswa secara aktif menemukan pengetahuannya sendiri mampu meningkatkan hasil berguru siswa.

Model pembelajaran inquiri ialah salah satu model pembelajaran yang mengatakan kesempatan kepada siswa untuk menggali pengetahuannya sendiri secara aktif.

Hasil penelitian mengambarkan bahwa hasil pembelajaran dengan model pembelajaran inquiri lebih tinggi dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional.


Contoh Abstrak Skripsi yang mengambarkan model pembelajaran inquiri hasil belajarnya lebih tinggi
dari pada model pembelajaran konvensional
Dari studi pustaka maka mampu dibuatkan dugaan sementara ialah solusi untuk mengatasi dilema hasil berguru siswa yang masih dibawah KKM ialah menerapkan model pembelajaran inquiri yang mengatakan kesempatan kepada siswa untuk berguru secara aktif menemukan pengetahuannya sendiri.

4. Menentukan Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian akan menghipnotis metode penelitian yang peneliti gunakan.

Tujuan penelitian digunakan untuk mengambarkan indikasi kearah mana penelitian dilakukan.
Data-data apa saja yang akan dicari atau digali.

Oleh alasannya itu perlu dibuat terlebih dahulu tujuan penelitian.

Tujuan penelitian secara umum ada iii macam


  1. Penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru.
  2. Penelitian yang bertujuan untuk mengambarkan teori atau pengetahuan yang sudah ada.
  3. Penelitian yang bertujuan untuk mengembangan pengetahuan yang telah ada.

5. Menentukan Metode Penelitian

Metode itu cara.

. . . metode penelitian ialah cara yang digunakan untuk meneliti suatu topik tertentu.

untuk memilih metode penelitian harus disesuaikan dengan tujuan penelitian.

Jika tujuan penelitiannya ialah untuk menemukan pengetahuan gres maka metode penelitian yang mampu digunakan ialah metode penelitian kualitatif.

Jika tujuan penelitian ialah untuk mengambarkan teori atau pengetahuan yang telah ada maka metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian kuantitatif.

Jika tujuan penelitian ialah untuk mengembangan suatu pengetahuan atau produk tertentu, maka metode penelitian yang digunakan ialah metode penelitian dan pengembangan (R&D)

. . . Sementara ada i jenis metode penelitian lagi (jika kau mahasiswa fakultas pendidikan) ialah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas.

PTK juga salah satu jenis penelitian yang tujuannya ialah untuk memperbaiki proses pembelajaran dan permasalahannya.


6. Membuat Judul Penelitian

. . . yang sering salah ialah mahasiswa banyak membuat judul terlebih dahulu tanpa melewati tahap-tahap di atas.

itu sebabnya banyak mahasiswa yang judulnya menerima penolakan dari dosen pembimbing.
Selain alasan non teknis lainnya.

Belum ada Komentar untuk "Tips Cara Membuat Skripsi Yang Baik Dan Benar Sesuai Tawaran Kampus"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel